Percobaan Hukum Kirchoff
TUJUAN
PERCOBAAN : Memahami tentang hokum
kirchoff
Mampu menerapkan hokum kirchoff pada rangkaian
resistor seri maupun paralel
A.
Latar
Belakang
Suatu
rangkaian listrik dapat diukur dengan amperemeter. Namun, ketika suatu
rangkaian listrik itu berada dalam sebarang lintasan kondisi tertutup maka
susah untuk dihitung, sehingga diperlukan suatu formula atau solusi terhadap
permasalahan ini. Hokum kirchoff merupakan solusi karena hokum kirchoff
digunakan untuk menganalisa suatu rangkaian yang komplek, sehingga kita dapat
mengetahui jumlah arus, tegangan serta ggl yang mengalir dalam suatu rangkaian.
B.
Dasar
Teori
Hugh
D Young (2004: 262-263) menyatakan bahwa sebuah titik pertemuan (junction)
dalam sebuah rangkaian adalah titik di mana tiga atau lebih konduktor bertemu.
Titik pertemuan itu juga dinamakan titik simpal atau titik cabang. Sebuah
simpal (loop) adalah sebarang lintasan konduksi tertutup.
Kaidah
kirchoff terdiri dua pernyatakan yang berikut:
ü Kaidah titik pertemuan kirchoff (kirchoff junction rule): jumlah aljabar dari
arus kedalam setiap titik pertemuan adalah nol, yaitu:
∑I=
0
ü Kaidah simpal kirchoff (kirchoff loop rule), jumlah aljabardari selisih
potensial dalam setiap simpal, termasuk selisih potensial yang disosialisasikan
dengan tge dan elemen hambatan, harus sama dengan nol, yaitu
∑V=
0
Yusrizal(2008: 94 ) menyatakan bahwa
hokum kirchoff digunakan untuk menganalisis suatu rangkaian yang komplek. Hokum
kirchoff pertama di sebut hokum titik cabang dan hokum kirchoff kedua disebut
hokum loop.
Hokum kirchoff pertama berbunyi “
jumlah aljabar arus yang masuk kedalam suatu titik cabang suatu rangkaian
adalah nol”. Jika hokum ini diterapkan pada titik cabang seperti gambar di
bawah, diperoleh:
I1+I2+I3=
I4+I5
Yang secara umum ditulis
∑imasuk= ∑ikeluar
Sehingga arus pada suatu titik
cabang sama dengan nol, atau
∑i=0
Hokum kedua:” jumlah aljabar ggl
dalam tiap loop rangkaian sama dengan jumlah aljabar hasilkali IR”. Secara
sistematis dapat ditulis
∑
= ∑IR
C.
Alat
dan Bahan
1.
Beberapa
resistor
2.
Projectboard
3.
Catu
daya
4.
Multimeter
D.
Prosedur
Percobaan
1.
Percobaan
hokum kirchoff pada rangkaian seri
a.
Disusun
rangkaian seperti gambar di bawah ini
b.
Diukur
besar resistansi total pada rangkaian (Rtotal)
c.
Diberi
tegangan sebesar 10 Vdc kemudian di ukur besar tegangan pada masing-masing
resistor (VR1,VR2,VR3) dan jumlah kemudian
dibandingkan dengan Vsumber
d.
Diukur
besar arus yang mengalir pada rangkaian (1)
e.
Dihitung
nilai resistansi total(Rtotal), tegangan pada masing-masing resistor
(VR1,VR2,VR3), dan arus yang mengalir pada
rangkaian 1 dengan menggunakan rumus pada hokum ohm dan dibuktikan hokum
kirchoff pada rangkaian diatas.
f.
Ditulis
data diatas pada tabel.
No
|
Rtotal
|
VR1
|
VR2
|
VR3
|
VS
|
I
|
Vs- (VR1+ VR2+ VR3)
|
1
|
660 kΩ
|
1,8 V
|
1,8 V
|
1,8 V
|
5,4 V
|
0
|
|
2
|
168 kΩ
|
2,6 V
|
2,6 V
|
2,6 V
|
7,8 V
|
0
|
|
3
|
6 kΩ
|
3 V
|
3 V
|
3 V
|
9 V
|
0
|
2.
Percobaan
hokum kirchoff pada rangkaian paralel
a.
Disusun
rangkaian seperti gambar
b.
Diukur
besar resistansi pengganti pada rangkaian (Rpengganti)
c.
Diberi
tegangan sebesar 10 Vdc kemudian diukur besar arus pada masing-masing resistor
(IR1,IR2,IR3) dan dijimlahkan kemudian
dibandingkan dengan arus pada rangkaian (Itotal)
d.
Diukur
besar tegangan pada rangkaian (V)
e.
Dicari
nilai resitansi pengganti (Rpengganti), arus pada masing-masing
resistor (IR1,IR2,IR3) dan tegangan pada
rangkaian (V) dengan menggunakan rumus pada hokum ohm, dibuktikan hokum
kirchoff pada rangkaian diatas.
f.
Ditulis
data diatas dalam tabel.
No
|
Rtotal
|
IR1
|
IR2
|
IR3
|
IS
|
V
|
Is- (IR1+ IR2+ IR3)
|
1
|
18,63 kΩ
|
2 mA
|
2 mA
|
2 mA
|
6 mA
|
0
|
|
2
|
0,11 kΩ
|
25 mA
|
25 mA
|
25 mA
|
75 mA
|
0
|
|
3
|
1,23 kΩ
|
0,15 mA
|
0,15 mA
|
0,15 mA
|
0,45 mA
|
0
|
E.
Data
Pengamatan
1.
Pada
rangkaian seri
No
|
Rtotal
|
VR1
|
VR2
|
VR3
|
VS
|
I
|
Vs- (VR1+ VR2+ VR3)
|
1
|
660 kΩ
|
1,8 V
|
1,8 V
|
1,8 V
|
5,4 V
|
0
|
|
2
|
168 kΩ
|
2,6 V
|
2,6 V
|
2,6 V
|
7,8 V
|
0
|
|
3
|
6 kΩ
|
3 V
|
3 V
|
3 V
|
9 V
|
0
|
2.
Pada
rangkaian paralel
No
|
Rtotal
|
IR1
|
IR2
|
IR3
|
IS
|
V
|
Is- (IR1+ IR2+ IR3)
|
1
|
18,63 kΩ
|
2 mA
|
2 mA
|
2 mA
|
6 mA
|
0
|
|
2
|
0,11 kΩ
|
25 mA
|
25 mA
|
25 mA
|
75 mA
|
0
|
|
3
|
1,23 kΩ
|
0,15 mA
|
0,15 mA
|
0,15 mA
|
0,45 mA
|
0
|
Komentar
Posting Komentar